KARANGASEM (DUDATIMUR) - Tarik Tambang di Lumpur Desa Duda Timur, Selat Karangasem menyedot perhatian masyarakat termasuk wisatawan mancanegara di tengah-tengah meningkatkannya aktivitas Gunung Agung yang berstatus awas.
Kegiatan itu untuk mengkampanyekan Bali Aman masih layak dikunjungi di luar radius Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Agung 8-10 kilometer.
"Saya menekankan Bali masih sangat aman, Karangasem mempunayai 78 desa hanya 22 yang masuk KRB maka yang lainnya masih layak dapat dijadikan pilihan liburan dalam rangka Hari Natal 2017 dan Tahun Baru 2018," kata Prebekel Duda Timur, I Gede Pawana di Karangasem, Minggu (24/12).
Hal itu disampaikan ketika acara lomba Tarik Tambang di Lumpur dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-32 Desa Duda Timur termasuk Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Agung radius 10-12 kilometer.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri, Kadis Pariwisata Karangasem dan Kebudayaan.
Perlombaan itu penuh sorakan penonton karena bermain ditengah lumpur dan diguyur hujan.
Disamping itu, acara tersebut tidak lepas dari sorotan kamera dari awak media maupun masyarakat yang mengabadikan momen langka itu.
Bahkan ketika perlombaan berlangsung Gunung Agung kembali erupsi pada Minggu pada pukul 10.05 WITA.
Erupsi disertai dengan asap kelabu tebal dengan tinggi kolom abu vulkanik sekitar 2.500 meter di atas puncak kawah mengarah ke Timur Laut.
"Acara ini rutin dilaksanakan untuk dalam rangkaian ulang tahun desa dalam menyambut tahun baru sebagai bentuk persatuan dan kesatuan antar warga," ujarnya.
Tarik Tambang Lumpur diikuti oleh 18 kelompok yang terdiri 9 kelompok putra dan 9 putri.
Pawana mengumumkan pemenang lomba yakni Juara Satu dari Dusun Batu Gede, Juara Dua dari Pesangkan dan Juara Tiga Pateh.
Ia mengharapkan, acara itu sebagai momentum membangun kebersamaan antar warga desa untuk melangkah bersama dalam ikut serta memajukan pembangunan nasional dari desa.
Upaya itu tentu diharapkan mendapatkan dukungan semua pihak, salah satunya BNI 46 yang sudah bersinergi.
Sementara itu, Nengah Tamtawi sebagai salah satu peserta Tarik Tambang dari Dusun Pesangkan merasa puas mengikuti acara tersebut dengan meraih juara II.
"Kami hampir saja menjadi pemenang tahun ini untuk mengulang kejayaan tiga tahun yang lalu," ujarnya.
Berkat kekompakan timnya dengan penuh semangat bermain untuk meraih juara.
"Saya merasa senang dan acara penuh kemeriahan bahkan memacu adrenalin karena tantangan di lumpur jauh lebih sulit ketimbang di lahan kering," ungkapnya.
Selain badan penuh lumpur, pijakan juga licin dan tidak kuat. *