Perkebunan salak yang terletak di daerah pekarangan rumah warga Desa Duda Timur membuat banyaknya hasil perkebunan salak yang melimpah. Berbagai olahan salak telah berhasil dibuat oleh beberapa perajin di Karangasem, salah satunya adalah Kelompok Warga Tani (KWT) Putri Mandiri, Banjar Juwuk Legi Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Karangasem. Buah salak yang melimpah di Desa Duda Timur diolah menjadi berbagai olahan seperti manisan salak, keripik, bumbu rujak, dodol hingga bolu salak. Semua hasil olahan tersebut tentunya memiliki cita rasa khas dan bernilai ekonomis. Hal tersebut menjadikan olahan salak ini mampu merambah toko ataupun pasar oleh- oleh di wilayah Denpasar dan sekitarnya. Selain itu produk olahan salak ini juga dipasarkan di warung- warung sekitar.
Sistem kerja borongan yang diterapkan ini mulai berkembang dan memiliki 15 tenaga kerja yang berasal dari berbagai kelompok umur. Salak yang dipilih untuk diolah bukanlah salak gula pasir melainkan salak biasa yang sudah tidak bisa dimakan sebagai buah diolah menjadi bernilai jual yang ekonomis. Selain salak, umbi- umbian juga diolah oleh KWT Putri Mandiri karena jika tidak musim salak KWT Putri Mandiri tetap bisa memproduksi barang untuk dijualkan.
Kerja keras Ni Wayan Murdani selaku Ketua KWT Putri Mandiri dalam menyiasati berlebihnya produksi salak ini telah banyak mendapat apresiasi dari pemerintah pusat, contohnya pada November 2016 lalu Murdani diterima langsung oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta. Beberapa piagam lainnya juga banyak terpajang di dapur tempat memproduksi olahan salak dan umbi- umbian tersebut. “ya kita masih kurang perhatian dari pemerintah dalam hal pemasaran” ungkap Ni Wayan Murdani
Kelompok warga tani memulai dengan inovasi-inovasi yang menarik dari proses pengolahan hingga pemasaran. Pengolahan yang dilakukan secara rumahan menjadikan pemasukan untuk perekonomian bagi setiap keluarga. Masyarakat sekitar menggunakan cara traditional dalam proses pengolahannya.